Email : suhu@ymail.com ; suhu@rocketmail.com

Foto saya
Surabaya, East Java, Indonesia
Designer Database dan pecinta tehnologi yang Qur'ani

Rabu, Mei 28, 2008

Perangi Kolesterol Dengan Benar

Penggunaan obat kimiawi
Penderita jantung kolesterol, dan tekanan darah tinggi sangat dianjurkan makan buah dan sayuran berwarna pelangi setiap harinya: merah, jingga, kuning, hijau, nila, dan ungu.

Apakah obat penurun kadar kolesterol adalah teman keseharian anda? Konon, harga obat jenis itu relatif mahal. Selain itu, karena obat itu umumnya bekerja di hati, sebagian orang terkena efek samping, seperti penyakit dengan gangguan otot. Tak aneh bila orang yang menggunakan harus menjalani tes darah rutin untuk memantau fungsi hatinya. Efek lainnya adalah nyeri perut, kembung, sembelit, diare, buang-buang angin, nyeri otot dan mual.

Obat penurun kolesterol juga potensial meningkatkan cedera sebab kadar serotonin rendah. Ketika jantung dirawat dengan obat-obatan, efek sampingnya pada saraf. Bahkan, beberapa obat penurun kolesterol menjadi faktor meningkatnya sel kanker, menurunnya kesehatan secara umum dan melemahnya gairah seksual.

Efek lainnya mempengaruhi fungsi otak normal, menurunkan kewaspadaan, ingatan, menimbulkan depresi, menurunkan simpanan mineral jantung yang penting dalam tubuh (kalium dan magnesium), meningkatkan kadar kolesterol trigliserisida, dan lemak berbahaya lainnya serta merusak sistem sirkulasi darah untuk jangka panjang.

Pengobatan yang terlalu untuk penyakit tekanan darah tinggi pada Lansia dapat menyebabkan penurunan tekanan darah tinggi secara cepat sehingga dapat mengarah pada stroke.

Di dalam buku Penyakit Jantung dan Penyembuhan secara alami disebutkan, pemberian obat untuk menurunkan hipertensi dan kolesterol relatif tidak menyelesaikan masalah. Perlu ada pendekatan yang lebih efektif melalui perubahan nutrisi dan gaya hidup ini, dalam diskursus medis, telah menjadi pilihan logis untuk mengobati tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Buku karangan Eric R. Braverman, M.D, dan Dasha Baverman, BS, RPA itu mengungkapkan, program “Tak Ada Lagi Hipertensi dan Penyakit Jantung” sangat baik dalam menurunkan tekanan darah tinggi dan kolesterol , bahkan bisa mengembalikan hidup normal.

Program “Tak Ada Lagi Hipertensi dan Penyakit Jantung” itu menekankan, penggunaan makanan dan suplemen serta perubahan gaya hidup dapat mengembalikan kesehatan. Caranya? Mengkonsumsi makanan yang tepat atau vitamin yang memberikan hasil keseimbangan biokimiawi ke seluruh tubuh. Hasilnya, memulihkan kesehatan penderita dengan sistem vaskuler bermasalah akibat tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Diet Buah dan Sayuran

Penderita jantung dan tekanan darah tinggi sangat dianjurkan makan buah dan sayuran warna-warni. Diet dengan vitamin dan mineral, strategi penurunan stress, dan perubahan gaya hidup akan memberikan Anda perasaan sehat melebihi dari yang dirasakan sebelumnya.

Untuk hidup sehat, Anda selayaknya menghindari makanan putih, termasuk tepung terigu, roti, mentega, garam, gula, nasi putih, susu putih, pasta putih, termasuk makanan olahan yang diproses dan sudah tidak mengandung serat serta nutrient.

Diet buah dan sayuran juga identik dengan makanan segar 100% tanpa pengolahan sama sekali dan tidak mengandung bahan tambahan, pengawet, atau bahan buatan. Hindarkan semua produk buah atau sayuran yang dibekukan atau kalengan, karena biasanya mengandung gula, garam dan bahan tambahan lainnya dalam jumlah banyak.

Buah dan sayuran kaya akan nutrient seperti magnesium, kalium, dan serat. Juga rendah kalori dan lemak, natrium, dan bebas alkohol secara alami. Buah dan sayuran sangat kaya kalium untuk mencegah tekanan darah dalam kisaran normal, selain serat pektin (bentuk serat makanan). Serat dan pektin mengikat substansi yang membentuk kolesterol dan membuangnya dari tubuh.

Makan buah dan sayuran bisa membantu pencegahan dan pengendalian tekanan darah tinggi serta naiknya kadar kolesterol. Jadi, buah dan sayuran melindungi risiko penyakit jantung.

Sifat pencegahan penyakit pada buah dan sayuran terletak pada kandungan anti oksidan dan alaminya yang tinggi (vitamin, mineral, dan enzim tertentu yang melindungi sel dari radikal bebas ), dan fitokimia yang aktif secara biologis dari tumbuhan warna, rasa, dan kekuatan melawan penyakit. Saat Anda menyiapkan sayuran untuk disantap, masaklah sebentar dalam kukusan atau tumis sebentar. Banyak vitamin, mineral, dan fitokimiawi penting yang sensitif terhadap panas dan bisa rusak atau hancur karena dimsak.

Jumlah buah yang dianjurkan dimakan dua sam[ai tiga kali shari. Setiap harinya, usahakan makn paling tidak satu jenis buah dan sayuran yang berwarna pelangi : merah, jingga, kuning, hijau, biru nila, dan ungu.

Warna merah terdapat antara lain pada apel merah, bit, ceri, stroberi, tomat, semangka. Jingga pada apricot, wortel, blewah, mangga, ubi, jeruk, pepaya. Kuning pada pisang , jagung, ketimun, bawang putih, jambu biji, jamur, belimbing,buncis, labu kuning, nenas, dan pir. Biru pada rumput laut, bluberi, logan beri.

Nila pada ceri hitam, kismis hitam, prem, dan beri hitam. Warna ungu pada terong, ara, pada asparagus, alpokad, apel hijau, sawi putih, anggur hijau, kacang polong, jeruk nipis, seledri air, bayam, dan semua jenis tumbuhan herba, termasuk teh.

Pada jurnal yang dirilis Free Radical Research di London, Inggris, disebutkan dua cangkir teh mengandung antioksidan setara 20 gelas jus apel atau 7 gelas jus jeruk. Minum teh 2-4 kali sehari dapat menurunkan risiko stroke dan serangan jantung sampai 40 persen. Penelitian di Jepang menyimpulkan, konsumsi teh dapat menurunkan kolesterol. Penelitian di Amerika menunjukkan bahwa teh hitam dapat meningkatkan aktivitas insulin bagi penderita diabetes.
(Sumber: Healthy Guide News. Edisi Januari Tahun 2008).

Tidak ada komentar: