Ditulis tanggal 30 Oktober 2008, jam 13.10 BBWI
Saat ini kita sedang memasuki krisis ekonomi yang sebenarnya parah. Hal yang paling bijak saat ini adalah :
1. Pegang uang Cash, jangan investasi ke properti dulu karena prediksi harga properti akan jatuh
2. Jangan beli emas. harga emas saat ini sedang fluktuasi. bahkan trend sekarang sedang turun.
3. Depositokan saja ke Bank. Ingat bunga tertinggi yang dijamin negara 10 % dan Maks Rp 2 M. jika ada bank menawarkan bunga diatas 10% hati2. bank itu lagi kesulitan uang. dan jika bangkrut, uang anda tidak akan diganti negara. Pilih bank Pemerintah saja.
4. Jangan beli dollar. Dollar tinggi saat ini karena investor asing banyak menarik dollarnya dari Indonesia karena mereka butuh duit. Kondisi kita sekarang sangat beda dengan 1998. ingat itu.
5. Jika anda saat ini pegang dollar maka saat ini adalah saat yang tepat untuk mulai mempertimbangkan melepas dollar karena titik kulminasinya hampir tercapai. Jangan menunggu pekan depan karena kemungkinan keuntungan akan turun. jika ragu lepaslah secara parsial/sebagian.
6. The Fed (BI-nya USA) saat ini sudah memotong SBInya sehingga hanya menjadi 1%. Kemungkinan terjadi kontraksi sangat besar. artinya situasi sekarang sedang menuju equilibrium (keseimbangan).
7. Belilah produk dalam negeri. itu akan menimbulkan multiple efek yang positif terhadap makro ekonomi kita. Kata ekonom, negara yang mempunyai sumber daya alam yang besarlah saat ini yang bisa survive. Ayo..kita adalah bangsa yang diberi rahmat kekayaan alam. Pergunakan sebaiknya. belilah dari petani dan pedagang kita produk asli Indonesia. Jangan minder. Makanan semahal apapun jika sudah masuk perut dan keluar besok paginya, tidak akan berbeda, baik bau dan bentuk dengan produk makanan tradisional Indonesia.
Berikut daftar resesi dunia sebagai informasi anda :
Kepanikan 1797
Krisis ekonomi berlangsung selama 3 tahun dari 1797 hingga 1800. Akibat dari deflasi Bank of England yang menyebar hingga lautan Atlantik dan Amerika Utara dan menyebabkan hancurnya perdagangan dan pemasaran real estate di Amerika Serikat dan sekitar Karibia. Ekonomi Inggris terpengaruh akibat adanya pembalikan deflasi selama perang dengan Perancis saat terjadinya revolusi Perancis. Depresi 1807 Depresi terjadi selama tujuh tahun sejak 1807 hingga 1814. Undang-undang embargo Amerika Serikat 1807 pada saat itu diluluskan oleh kongres Amerika saat presiden Thomas Jefferson memimpin. Hal ini menghancurkan industri yang terkait dengan pengapalan. Kaum federal berusaha melawan embargo ini dan berusaha melakukan penyelundupan di New England . Kepanikan 1819 Krisis terjadi selama 5 tahun dari 1819 hingga 1824. Ini adalah krisis finansial pertama yang mempengaruhi keuangan Amerika Serikat secara besar-besaran, bank-bank berjatuhan, munculnya pengangguran, dan merosotnya pertanian dan industri manufaktur. Ini juga menandakan berakhirnya ekspansi ekonomi yang mengikuti Perang 1812. Kepanikan 1837 Berlangsung antara 1837 hingga 1843. Ekonomi Amerika jatuh secara tajam disebabkan kegagalan bank dan kurangnya keyakinan pada uang kertas. Spekulasi pasar menyebabkan bank di Amerika berhenti bertransaksi dalam bentuk koin emas dan perak. Kepanikan 1857 Terjadi selama tiga tahun hingga tahun 1860. Kejatuhan Perusahaan Asuransi Hidup dan Kepercayaan Ohio menimbulkan ledakan spekulasi di sektor transportasi Amerika Serikat. Lebih dari 5000 bisnis gagal kurang dari setahun sejak terjadinya kepanikan dan kaum pengangguran melakukan protes di kawasan urban. Kepanikan 1873 Terjadi selama enam tahun disebabkan masalah ekonomi di Eropa mengakibatkan jatuhnya Jay Cooke & Company, bank terbesar di Amerika Serikat. Hal ini juga menimbulkan spekulasi terhadap perang saudara di Amerika. Undang-undang koin 1873 juga memberikan kontribusi dalam jatuhnya harga perak yang menghancurkan industri pertambangan Amerika Utara. Depresi Berkepanjangan Sesuai namanya, depresi ini menelan waktu 23 tahun sejak 1873 hingga 1896. Runtuhnya Bursa Efek Vienna menyebabkan depresi ekonomi yang menyebar ke seluruh dunia. Ini sangat penting dicatat dimana pada periode ini, produksi industri global meningkat pesat. Di Amerika Serikat misalnya, pertumbuhan produksi mencapai empat kali lipat. Kepanikan 1893 Terjadi selama tiga tahun hingga 1896. Terjadi akibat kegagalan Reading Railroad Amerika Serikat dan penarikan investor Eropa terhadap pasar saham serta jatuhnya bank-bank.
Resesi Perang Dunia ITerjadi selama tiga tahun hingga 1921. Terjadinya hiper inflasi di Eropa menyebabkan kelebihan produksi besar-besaran di Amerika Utara. Depresi Besar 1929 Depresi yang paling besar dan dikenang sepanjang sejarah. Terjadi selama 10 tahun sejak 1929 hingga 1939. Pasar saham di seluruh dunia saat itu berjatuhan dan bank-bank di Amerika Serikat mengalami kebangkrutan. Jutaan pengangguran bermunculan dan kemiskinan merajalela. Resesi 1953 Terjadi selama satu tahun. Setelah periode inflasi perang Korea berakhir, banyak uang yang ditransferkan untuk keamanan nasional Amerika Serikat. Berubahnya kebijakan The Fed yang lebih membatasi tahun 1952 menyebabkan terjadinya inflasi yang lebih lanjut. Krisis Minyak 1973 Terjadi selama dua tahun hingga 1975. Naiknya harga minyak yang ditetapkan oleh OPEC dan tingginya biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat pada Perang Vietnam menyebabkan terjadinya stagflasi di Amerika Serikat. Resesi Awal 1980 Terjadi di awal tahun 1980 selama dua tahun, revolusi Iran membuat melonjaknya harga minyak dan munculnya krisis energi 1979. Pergantian rezim di Iran menyebabkan menurunnya pasokan minyak sehingga harga minyak melambung. Ketatnya kebijakan moneter di Amerika Serikat untuk mengontrol inflasi menyebabkan terjadi resesi lainnya. Resensi Awal 1990 Terjadi selama satu tahun dimana perdagangan produk industri dan manufaktur menurun. Resesi Awal 2000 Terjadi selama dua tahun dari 2001 hingga 2003. Keruntuhan bisnis dot-com, serangan 11 September, dan skandal pembukuan menyebabkan krisis di sekitar Amerika Utara. Depresi Ekonomi 2008 Depresi yang saat ini tengah melanda dunia. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya naiknya harga minyak yang menyebabkan naiknya harga makanan di seluruh dunia, krisis kredit dan bangkrutnya berbagai investor bank, meningkatnya pengangguran sehingga menyebabkan inflasi global. Bursa saham di beberapa negara terpaksa ditutup beberapa hari termasuk di Indonesia , harga-harga saham juga turut anjlok. Diperkirakan depresi ekonomi kali ini separah / lebih parah dari depresi besar ekonomi 1929.
Resesi Perang Dunia ITerjadi selama tiga tahun hingga 1921. Terjadinya hiper inflasi di Eropa menyebabkan kelebihan produksi besar-besaran di Amerika Utara. Depresi Besar 1929 Depresi yang paling besar dan dikenang sepanjang sejarah. Terjadi selama 10 tahun sejak 1929 hingga 1939. Pasar saham di seluruh dunia saat itu berjatuhan dan bank-bank di Amerika Serikat mengalami kebangkrutan. Jutaan pengangguran bermunculan dan kemiskinan merajalela. Resesi 1953 Terjadi selama satu tahun. Setelah periode inflasi perang Korea berakhir, banyak uang yang ditransferkan untuk keamanan nasional Amerika Serikat. Berubahnya kebijakan The Fed yang lebih membatasi tahun 1952 menyebabkan terjadinya inflasi yang lebih lanjut. Krisis Minyak 1973 Terjadi selama dua tahun hingga 1975. Naiknya harga minyak yang ditetapkan oleh OPEC dan tingginya biaya yang dikeluarkan Amerika Serikat pada Perang Vietnam menyebabkan terjadinya stagflasi di Amerika Serikat. Resesi Awal 1980 Terjadi di awal tahun 1980 selama dua tahun, revolusi Iran membuat melonjaknya harga minyak dan munculnya krisis energi 1979. Pergantian rezim di Iran menyebabkan menurunnya pasokan minyak sehingga harga minyak melambung. Ketatnya kebijakan moneter di Amerika Serikat untuk mengontrol inflasi menyebabkan terjadi resesi lainnya. Resensi Awal 1990 Terjadi selama satu tahun dimana perdagangan produk industri dan manufaktur menurun. Resesi Awal 2000 Terjadi selama dua tahun dari 2001 hingga 2003. Keruntuhan bisnis dot-com, serangan 11 September, dan skandal pembukuan menyebabkan krisis di sekitar Amerika Utara. Depresi Ekonomi 2008 Depresi yang saat ini tengah melanda dunia. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya naiknya harga minyak yang menyebabkan naiknya harga makanan di seluruh dunia, krisis kredit dan bangkrutnya berbagai investor bank, meningkatnya pengangguran sehingga menyebabkan inflasi global. Bursa saham di beberapa negara terpaksa ditutup beberapa hari termasuk di Indonesia , harga-harga saham juga turut anjlok. Diperkirakan depresi ekonomi kali ini separah / lebih parah dari depresi besar ekonomi 1929.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar