Email : suhu@ymail.com ; suhu@rocketmail.com

Foto saya
Surabaya, East Java, Indonesia
Designer Database dan pecinta tehnologi yang Qur'ani

Jumat, Februari 27, 2009

Migrasi dari Microsoft Office ke Open Office

By Ugos

Sekilas tampak sederhana berpindah aplikasi perkantoran dari Microsoft Office ke Open Office. Mengingat fitur-fitur standar yang ada pada Microsoft Office sudah ada pada Open Office, meskipun ada beberapa perbedaan namun sebenarnya perbedaan tersebut dapat dipelajari.

Ternyata pelaksanaan migrasi dari Microsoft Office ke Open Office lebih susah daripada migrasi system operasi itu sendiri (migrasi dari Windows ke Linux). Hal ini disebabkan ketakutan user pertama kali ketika menggunakan Open Office. Takut data tidak terbaca/kacau, takut kesulitan, dan takut harus belajar lagi dari Nol, yang akan berefek pada tingkat produktivitas dan mendapat ’semprotan’ dari atasan karena tidak dapat mencetak data segera (sak det sak nyet)

Memang ketika migrasi menggunakan Open Office akan ada beberapa data dari Microsoft Office yang terlihat kacau sehingga mau tidak mau user harus melakukan editing ulang. Kekacauan tersebut terjadi karena;

  1. Perbedaan jenis font, hal ini dapat diatasi dengan memasukkan font-font Microsoft Office ke system Linux, solusinya dengan menambahkan font windows pada system.
  2. Tabel dan gambar, penanganan gambar dan tabel pada Microsoft Office dan OpenOffice memang berbeda. Kemungkinan ketika membuka dokumen doc yang mengandung tabel dan gambar akan terlihat sedikit berantakan di Open Office. Tapi dengan meluangkan sedikit waktu, sebenarnya kita dapat memperbaiki dokumen-dokumen tersebut dan menyimpannya dalam format OpenOffice
  3. Menu dan interface yang berbeda. Open Office dan Microsoft Office memiliki perbedaan mendasar pada peletakan menu-menunya. Bagi pengguna yang sudah sangat familiar dengan Ms.Office tentu akan merasa tidak nyaman dengan perubahan tersebut. Dalam hal ini sangat bergantung dengan kemauan (willingnes) dari pengguna untuk mempelajari dan beradaptasi dengan perubahan
  4. Mail Merge, sangat berbeda antara Microsoft Office dan Open Office. Dokumen mail merge dari Microsoft Office sendiri tidak dapat dibaca oleh Open Office, oleh karena itu pengguna harus membuat ulang dokumen mail merge tersebut. Namun apabila pengguna telah terampil, penggunaan mail merge pada Open Office jauh lebih fleksibel dan mudah daripada menggunakan mail merge dengan Microsoft Office

Masih banyak kendala-kendala lainnya yang dirasakan ketika pengguna bermigrasi menggunakan Open Office, seperti perbedaan printing, membuat file presentasi, dan pengolahan data dengan spreadsheet. Oleh karena itu, diperlukan support yang solid untuk menjembatani kendala yang muncul ketika pengguna menggunakan Open Office. Sedangkan dari sisi pengguna sendiri, mereka harus memiliki kesadaran yang tinggi dan memiliki kemauan yang kuat meluangkan sedikit waktu untuk beradaptasi dengan OpenOffice.

Tidak ada komentar: