Email : suhu@ymail.com ; suhu@rocketmail.com

Foto saya
Surabaya, East Java, Indonesia
Designer Database dan pecinta tehnologi yang Qur'ani

Jumat, Januari 18, 2008

Flu dan Antibiotik


Bersama : Dr. Zubairi Djoerban

Dokter Zubairi Yth,

Dok, seminggu lalu saya batuk pilek bersin disertai demam. Saya minum obat batuk hitam dan parasetamol selama dua hari. Setelah itu, panas hilang dan saya bisa masuk kerja, tetapi batuk masih ada dan lumayan mengganggu. Dok, sebaiknya saya minum antibiotik apa ya, tetrasiklin, amoksisilin atau kloramfenikol? Berapa hari saya harus minum antibiotik itu, dosisnya
berapa? O ya Dok, saya pria berusia 45 tahun. Terima kasih.

Fauzi, Jakarta



Mas Fauzi yang baik,

Pilek dan flu disebabkan oleh virus. Minum antibiotik untuk mengobati penyakit virus lebih banyak dampak buruknya daripada manfaatnya. Bila kita batuk pilek, leher terasa sakit, bersin-bersin, ataupun bronkitis akut, maka mungkin sekali penyebabnya adalah virus. Antibiotik sama sekali tidak bisa membunuh virus, tidak membuat yang sakit merasa lebih nyaman, tidak mempercepat penyembuhan, juga tidak bisa mencegah penularan ke orang lain.

Antibiotik diperlukan untuk mengobati penyakit yang disebabkan bakteri. Jadi tidak ada gunanya, bahkan ada dampak buruknya bila diberikan untuk mengatasi penyakit jamur atau virus. Pemakaian antibiotik yang keliru memudahkan timbulnya kuman dan bakteri menjadi resisten, tidak mempan antibiotik.

Mungkin timbul pertanyaan dari Mas Fauzi, apa beda antara bakteri dan virus? Keduanya memang dapat menyebabkan penyakit, namun bakteri adalah makhluk bersel satu, sedangkan virus jauh lebih kecil dari bakteri, hanya berisi segmen pendek materi genetik yang dibungkus sampul protein. Berbeda dari bakteri, virus masuk ke dalam sel dan memanfaatkan bagian dari sel yang diinfeksi untuk mereproduksi dan berkembang biak. Bisa dipahami bahwa antibiotik tidak bisa membunuh virus, karena virus sudah bergabung dengan sel manusia yang diinfeksi.

Masalah resisten antibiotik menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh dunia. Resisten antibiotik muncul, ketika bakteri berubah, sehingga obat-obat tidak efektif lagi. Pemakaian antibiotik yang berlebihan, terlalu sering, atau tidak tepat, memudahkan bakteri menjadi resisten antibiotik, sehingga ketika satu saat kita benar-benar memerlukan antibiotik tersebut, mungkin sekali tidak efektif. Jadi, jangan minta antibiotik ke dokter, apalagi membeli sendiri antibiotik hanya karena Anda batuk pilek.

Bila Anda minum antibiotik, ada beberapa tips agar bermanfaat, bukan malah merugikan Mas Fauzi. Pertama, minum sesuai aturan pakai. Jangan sampai lupa minum obat. Jadi, bila aturan minum dua kali sehari satu tablet, ya ikutilah aturan tersebut. Jangan menyisakan antibiotik untuk diminum bila Anda sakit lagi di kemudian hari. Habiskan antibiotik yang diresepkan dokter sesuai aturan pakainya. Jadi, walaupun gejala penyakit sudah reda dan Anda merasa sudah sembuh, habiskan antibiotiknya. Bila obat dihentikan terlalu cepat, beberapa bakteri mungkin masih hidup dan dapat menyebabkan infeksi ulang.


Jangan juga minum antibiotik yang diresepkan dokter untuk orang lain, karena antibiotik tersebut belum tentu cocok untuk penyakit Anda. Minum antibiotik yang keliru dapat memperlambat pengobatan yang tepat, dan memberi kesempatan bakteri untuk berkembang biak. Untuk mengobati batuk yang diderita Mas Fauzi sekarang, cobalah dengan tidur yang cukup, delapan jam setiap hari. Minum susu, sebaiknya yang rendah lemak, satu gelas sehari, ditambah dengan vitamin.
Parasetamol bisa diganti dengan obat yang mengandung antihistamin seperti Neozep, Stopcold, atau Procold. Biasanya sembuh. Kalau dalam 2-3 hari tidak reda, ya harus ke dokter. Pemeriksaan dokter akan menentukan apakah didapatkan gangguan, penyempitan di saluran napas karena alergi, atau terlalu sensitif atau penyebab lain, sehingga dokter dapat memberikan
pengobatan yang tepat. Insya Allah, Mas Fauzi cepat sembuh. Jadi, jangan membeli, minum antibiotik sendiri.
Perlu disadari bahwa selain mempunyai efek samping menimbulkan bakteri resisten, antibiotik juga bisa menimbulkan dampak buruk yang lain. Penisilin misalnya, dapat menyebabkan alergi dan shock. Tetrasiklin dapat menyebabkan perubahan besar dalam flora usus, yang berikutnya dapat menyebabkan super infeksi jamur, artinya tetrasiklin justru dapat memicu infeksi jamur. Kloramfenikol, saat ini di banyak negara penggunaannya sudah amat dibatasi karena dapat menyebabkan penyakit darah yang serius. Jadi, kloramfenikol sedapat mungkin dihindari.
Di Amerika, masalah resistensi obat merupakan masalah besar. Setiap tahun diperkirakan ada 12 ribu orang Amerika yang meninggal akibat resistensi antibiotik. Jadi, sekali lagi jangan sembarangan minum obat antibiotik tanpa resep dokter. Antibiotik bukan solusi untuk mengatasi pilek atau flu, bahkan dapat membahayakan

Tidak ada komentar: